Selasa, 06 Januari 2009

Menjual IKon Lama


Bagi anda yang sekarang umur 30 an mungkin waktu SMP ato SMA akrab dengan novel lupus. Novel karya Hilman Hariwijaya pada era 80-90 merupakan salah satu novel ikon anak muda yang laris manis.

Semula saya membaca lupus di majalah HAI pada waktu saya masih SMP kemudian baru bisa baca edisi novelnya yang diterbitkan oleh Gramedia.

Sosok lupus pada waktu itu merupakan ikon anak muda dengan model rambut jambul duran-duran dan permen karet. saya masih ingat betapa booming permen karet menggejala ketika novel ini meledak pada waktu terbit tahun 1986.


Setelah 20 tahun absen kini Hilman mencoba menulis lagi lupus dalam edisi Lupus Return. Tentu saja lupus masih SMA dan disesuaikan dengan era sekarang, era internet dan justin timberlake.


Dari sisi marketing tokoh lupus masih mendapat tempat di hati anak muda terbukti lupus return udah cetak ulang 2 kali. Sebagai tokoh lama memang untuk anak muda sekarang mungkin lupus butuh penyesuaian terutama setting cerita dan kondisi. Saya melihat Gramedia cukup cerdik menerbitkan kembali lupus karena di tengah banyaknya genre teenlit nyaris tidak ada yang menjadi ikon. Siapa tau lupus kembali menjadi ikon anak muda?

Tidak ada komentar: