Selasa, 23 Desember 2008

Belajar Pemasaran Melalui Simulasi

Secara sederhana strategi pemasaran diartikan sebagai suatu rumusan tentang marketing mix (bauran pemasaran) untuk suatu segmen konsumen tertentu. Bauran pemasaran klasik terdiri dari empat P, yakni Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi) and Promotion (Promosi). Jenis bauran yang ada saat ini sudah lebih dari empat, namun kerangka berpikir yang sederhana ini saya pikir masih relevan. Tiga prinsip dasar strategi pemasaranAda tiga hal dasar yang perlu diperhatikan di dalam perancangan strategi pemasaran, yakni:1. Fokus Perusahaan harus mengerahkan daya pikirnya untuk memformulasikan sebuah strategi yang akan digunakan untuk melayani sebuah segmen tertentu. Jika pikiran kita bercabang ke segmen yang lain maka kita tidak akan bisa menghasilkan strategi yang efektif. Seorang marketer biasanya tergoda untuk membuat short cut dengan cara mengaplikasikan pengalamannya di bidang yang sama di tempat lain. Jika segmennya tidak berbeda secara signifikan hal itu masih bisa dilakukan, tapi kalau jauh berbeda, hati-hati. 2. KonsistensiKeempat dimensi dari bauran pemasaran di atas perlu dirancang secara bersama-sama sehingga konsisten. Saat menentukan strategi harga dan komunikasi, misalnya, seseorang harus memperhatikan karakter produknya. Kita tidak disarankan untuk memberikan harga yang sangat murah untuk produk premium, begitu pula sebaliknya harga yang mahal untuk produk yang biasa-biasa saja. Sering kita temukan juga cara-cara komunikasi yang murahan yang akhirya menjatuhkan citra sebuah produk. Atau menjual produk tertentu tidak pada tempat yang sesuai dengan citra produk di mata konsumen.3. Konteks Strategi pemasaran yang dirancang untuk sebuah segmen adalah unik karena dirancang untuk sebuah konteks tertentu. Untuk memahami konteks pemasaran, kita bisa menggunakan kerangka berpikir 5C yang merupakan modifikasi dari kerangka 4C dari Pak Hermawan Kertajaya yakni Customer (Konsumen), Company (Perusahaan), Competitor (Pesaing) , Collaborator (Mitra) dan Change (Perubahan). Keempat P yang saya sebutkan di atas dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi dari kelima C yang ada di konteks perusahaan. Tidak mudah untuk menghasilkan sebuah strategi pemasaran yang konsisten. Sebuah perusahaan biasanya mengembangkan beberapa skenario dan melakukan beberapa modifikasi sebelum menghasilkan rancangan strategi yang efektif untuk konteks yang dihadapinya. Faktor penentu kualitas strategi pemasaranSelain ketiga prinsip dasar di atas, ada lima faktor yang menentukan kualitas dari strategi pemasaran yang dirancang, yakni:1. InformasiInformasi mengenai kebutuhan konsumen, perilaku dan karakteristik mereka, informasi mengenai pesaing, collaborator dan kondisi lingkungan pemasaran secara umum perlu diperoleh sehingga perusahaan dapat mengetahui konteks yang mereka hadapi. 2. Kerja sama timSangat sulit untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik seorang diri. Berdasarkan pengalaman saya, keterbatasan kemampuan seseorang membuatnya mudah untuk melupakan keterkaitan antara satu bagian dengan yang lainnya sehingga menimbulkan ketidakkonsistenan atau cenderung melakukan simplifikasi yang keliru. Bantuan orang lain diperlukan untuk membahas berbagai dimensi konteks yang berbeda secara seksama. 3. Pengembangan skenario Perusahaan harus mengembangkan beberapa skenario karena mereka tidak bisa memprediksikan dengan tepat apa respon dari konsumen, tindakan dari pesaing, reaksi collaborator dan perubahan-perubahan yang akan terjadi di lingkungan pemasaran. Mulailah dari skenario yang paling mungkin terjadi hingga pada skenario yang dirasakan kecil kemungkinannya. 4. Uji cobaUji coba diperlukan untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas strategi pemasaran. Respon dari konsumen, collaborator dan pesaing dari terhadap strategi yang dirancang merupakan hal-hal yang perlu diketahui di dalam sebuah uji coba. Dari apa yang telah saya alami, uji coba merupakan hal yang penting untuk konteks Indonesia karena masyarakat kita cenderung resisten terhadap perubahan. Proses perubahan yang bertahap lebih diinginkan oleh kebanyakan konsumen di Indonesia. 5. MonitoringMonitoring dilakukan untuk mengetahui efektivitas strategi dan memantau perubahan-perubahan yang terjadi setelah strategi dilaksanakan. Penyesuaian-penyesuaian diperlukan untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Proses ini akan lebih mudah jika perusahaan telah menyiapkan berbagai kemungkinan skenario yang akan terjadi.Simulasi pemasaranSebuah simulasi pemasaran merupakan alat bantu yang sangat baik untuk memahami bagaimana ketiga prinsip dasar di atas diaplikasikan dan apa pengaruh dari kelima faktor di atas terhadap efektivitas strategi pemasaran yang dirancang. Pengguna simulasi akan dihadapkan pada sebuah situasi khusus dari suatu perusahaan. Perusahaan yang disimulasikan biasanya menjual beberapa produk yang bisa ditawarkan kepada satu atau beberapa segmen konsumen. Setiap segmen memiliki kebutuhan dan perilaku tertentu. Selain perusahaan tersebut ada beberapa pesaing yang menjual produk yang hampir sama. Perbedaannya biasanya terletak pada beberapa atribut produk dan harga. Pengguna simulasi diharuskan untuk membuat strategi yang fokus dan konsisten mengenai produk, brand, harga, bujet dan bentuk promosi, saluran distribusi, margin dan jumlah orang yang diperlukan untuk menjalankan program pemasaran pada konteks yang dihadapi. Komputer akan menggunakan input keputusan tersebut dan keputusan dari perusahaan pesaing untuk menentukan hasil yang dicapai oleh setiap perusahaan. Keluaran ini dihasilkan dari formulasi yang sudah ditetapkan di dalam program simulasi. Peserta simulasi biasanya sangat antusias dengan hasil dari setiap keputusan yang dilakukan dan mereka berusaha menganalisis apa yang salah dari keputusan mereka. Proses analisis dipermudah karena komputer akan menyimpan keputusan-keputusan dan hasil yang diperoleh setiap perusahaan dalam sebuah database. Tujuan dari penggunaan simulasi ini bukan untuk membantu menentukan strategi pemasaran riil dari sebuah perusahaan, tetapi untuk membantu kita dalam memahami bagaimana faktor-faktor di sebuah lingkungan pemasaran akan mempengaruhi efektivitas dari strategi yang kita jalankan. Peserta simulasi dimungkinkan untuk memahami ketiga prinsip perancangan strategi pemasaran di atas dan mengetahui peran dari lima faktor yang saya sebutkan sesudahnya. Misalnya saja, mereka bisa membeli laporan riset pasar untuk mengetahui reaksi pasar dan strategi yang dilakukan oleh pesaing dan melihat bagaimana pengaruh dari informasi ini bagi perencanan pemasaran mereka. Penggunaan simulasi dalam pembelajaran pemasaran mampu meningkatkan daya serap hingga 75%. Hal ini jauh lebih baik daripada belajar di kelas ataupun belajar dari studi kasus perusahaan lain. Tentunya praktek langsung merupakan pembelajaran yang paling efektif. Namun tidak semua orang bisa memperoleh kesempatan untuk mempraktekkan teori pemasaran yang sudah dipelajari. Selain itu dampak dari kegagalan sebuah keputusan di dalam praktek langsung bisa lebih besar dibandingkan kegagalan sebuah keputusan di dalam simulasi. Pembelajaran akan lebih baik jika simulasi yang digunakan dibuat semirip mungkin dengan konteks perusahaan di Indonesia dan dipandu oleh seorang instruktur yang berpengalaman dan memahami teori pemasaran dan aplikasinya.

Senin, 22 Desember 2008

Marketer di Sektor Publik


Dalam berbagai tulisan Hermawan Kartajaya selalu mengatakan bahwa marketing milik siapa saja bukan monopoli orang marketing. Sektor apa saja juga membutuhkan marketing bukan hanya sektor bisnis semata. Sejak otonomi daerah digulirkan sebenarnya wacana marketing untuk sektor publik mulai bergema dan di praktekkan.

Kalau dalam sektor bisnis sebuah bisnis memiliki pelanggan maka untuk sektor publik masyarakat pengguna jasa merupakan pelanggan, sehingga peyelenggara negara harus berperilaku sebagai pelayan atau penyedia jasa.

Jika anda membeli majalah tempo edisi minggu ini maka hal tersebut menjadi kenyataan. Di tengah pesimisme publik karena banyak bupati dan walikota tersangkut korupsi uang rakyat maka majalah tempo memilih 10 bupati dan walikota yang mampu memarketingkan daerahnya.

Lihat saja gebrakan walikota solo merevitalisasi pasar tradisional agar tetap tumbuh dan menjadi penggerak ekonomi solo. Walikota Blitar yang mengunggulkan belimbing sebagai komoditi lokal yang digerakkan menjadi komoditi ekspor.

Pendek kata mereka berperilaku sebagai seorang marketer yang menjadikan rakyat sebagai pelanggan dan memoles kondisi lokal menjadi power untuk "berjualan".

Trilogi Event Marketing

Tulisan ini saya buat untuk memberikan jawaban atas komentar saudari navisha dan melengkapi tulisan saya tentang malang sale vaganza. Kebetulan saya terlibat dari awal secara informal dalam penggodokan acara tersebut. Perusahaan tempat saya bekerja juga menjadi peserta dalam event yang baru pertama ini.
Memang harus diakui secara konsep event Malang Sale vaganza cukup bagus karena memungkinkan digelar di kota malang yang infrastruktur belanjanya makin beragam. Surabaya sudah memiliki Surabaya Big Sale, Jakarta juga udah. Tapi untuk implementasi memang masih harus diperbaiki disana sini.
Dalam dunia pemasaran mengadakan event marketing memang salah satu cara untuk meningkatkan penjualan. akan tetapi sebuah event marketing yang bagus harus memiliki 3 pondasi event yang saya sebut Trilogi Event Marketing.
Pertama konsep yang unik. Malang Sale Vaganza dari sisi konsep sudah cukup unik, dimana pembeli cukup membeli minimal Rp. 50.000 di outlet yang ditunjuk kemudian mendapatkan kupon yang bisa diambil di harian radar malang. Kupon ini kemudian diundi di ahir periode dengan berbagai hadiah. Dari sisi waktu juga tepat karena ahir tahun dimana biasanya banyak outelt ritel menggelar program ahir tahun untuk mendongkrak penjualan. Kurangnya dari malang sale vaganza belum memiliki tagline yang unik yang dapat mencuri emosi belanja masyarakat.
Kedua event yang bagus harus didukung oleh tim yang solid. tim pelaksana dalam hal ini terbagi dalam beberapa tim yaitu tim penyelenggara dan tim outlet yang terlibat. kedua tim ini harus bisa seiring sejalan dan bisa saling mensupport dan mengedukasi pelanggan. dalam Malang Sale vaganza (MSV) ini tim penyelenggara memang cukup banyak mulai dari tim wartawan, tim sirkulasi untuk distribusi koran dan tim eo untuk acara pendukung. cukup wajar jika masih kerepotan untuk mendistribusikan koran tiap hari ke seluruh peserta yang jam bukanya beda-beda. Saya bisa merasakan kesulitan dan repotnya bagian sirkulasi radar dalam hal ini. Seharusnya memang ada pertemuan untuk evaluasi rutin untuk memantau berbagai perkembangan yang ada.
Ketiga, tentu saja promosi yang meliputi ATL dan BTL. Untuk lini atas memang di kover dengan pemberitaan tapi masih kurang cukup. Untuk segmen rumah tangga memang memadai tapi untuk segmen anak muda agak susah. Seharusnya memang harus didukung dengan media lain seperti radio. Untuk lini bawah lebih parah lagi seharusnya memang didukung oleh media luar seperti spanduk, baliho, umbul-umbul serta peta belanja. Tapi yang lebih penting komunikasi dari mulut ke mulut (WOM). Karena event belanja adalah event sosialita antar perorangan. Harusnya event seperti ini harus dapat menjadi gosip ibu rumah tangga sampai anak muda.
Plus minus sebagai event pertama harus nagkat jempol, tentu saja dengan catatan harus ada perbaikan. Toh jika sukses semua akan senang pelanggan mendapat produk dengan berbagai pilihan, penjual mendapat keuntungan, media mendapat iklan dan pemerintah mendapatkan pajak.
Dalam tulisan berikutnya saya akan menjelaskan konsep ini dalam konsep marketing untuk sebuah kota. Siapa tahu even MSV dapat menjadi landmark baru kota malang.

Jumat, 19 Desember 2008

Kenali Dirimu

Kenali musuh dan kenali dirimu sendiri, maka kemenangan tidak akan pernah dalam bahaya ; Ketahui cuaca dan pahami medan, maka kemenangan anda akan sempurna - Sun Tzu - Art Of War

Malang Sale Vaganza 08

Mengahiri tahun 2008 Radar Malang membuat gebrakan dengan membuat Malang Sale Vaganza 08. Konsep wisata belanja yang menggandeng mall di malang dan beberapa tempat lain. Konsepnya sederhana jadi tiap outlet yang terlibat membuat program diskon sendiri-sendiri kemudian pihak radar menyediakan kupon untuk transaksi dengan kelipatan Rp. 50.000 untuk satu kupon.

Sebagai konsep awal kerja yang di gawangi mas anwar dan mas idham di bagian sirkulasi cukup bagus walau kendala teknis disana-sini masih terjadi.

Ya untuk menggarap event belanja memang butuh tim yang solid dan material promo yang bagus. catatan kecil untuk event ini mungkin dari sisi promo masih kurang misal tidak melibatkan radio lokal, juga promosi luar seperti spanduk dll.

Plus minus bagi anda yang mau berbelanja sampai ahir tahun tidak ada salahnya anda beli radar malang dan lihat program harian tiap outlet yang terlibat

Rabu, 10 Desember 2008

Strategi Marketing 2009

Tahun 2009 orang lebih menyukai mengatakan tahun ini sebagai tahun politik karena hajatan pemilu akan terjadi di tahun ini. Tahun 2009 juga akan terkena imbas krisis finansial yang mulai menerkan sektor riil. nah apa strategi marketing untuk tahun 2009. berikut saya postingkan tulisan hermawan kartajaya dari situs detik

Jakarta - Perubahan kondisi ekonomi pada 2009 membuat strategi pemasaran pun berubah. Pada tahun depan, para pelaku pemasaran (marketer) tidak lagi harus mendepankan strategi get, keep, and grow, melainkan keep, get and grow.

Hal tersebut dikemukakan oleh Chaiman dan Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya di sela-sela acara MarkPlus Conference 2009 di Hotel Ritz Carlton, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (11/12/2008).

"Pemasar harus bisa keep the costumer di kuartal pertama tahun depan, kuartal kedua dan ketiga mulai mencari costumer baru, dan pada kuartal akhir berkonsentrasi kepada pertumbuhan bisnisnya," katanya.

Ia mengatakan, keep the costumer bisa dilakukan dengan cara memilah-milah antara pelanggan yang baik dan yang buruk. Nah, yang baik inilah yang harus dipertahankan. Pemasar harus memberikan produk yang benar-benar memberikan solusi kepada pelanggan.

"Pemasar harus menjaga agar pelanggan tidak lepas dan harus meningkatkan intimacy-nya dengan pelanggan," ujarnya.

Sedangkan get the costumer dilakukan dengan menjaring pelanggan yang sudah meninggalkan kompetitor. Tentunya dengan berbagai pertimbangan terlebih dahulu, apakah termasuk pelanggan yang baik atau yang buruk.

Kuartal keempat adalah masa yang merupakan kesempatan bagi sebuah brand untuk menjadi exciting dan menunjukkan value added-nya.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan para pemasar pada tahun depan. Pertama, resesi ekonomi global yang menuntut para pemasar untuk melakukan konsolidasi kalau tidak ingin kalah bersaing atau tersungkur.

Kedua integrasi ASEAN yang dipercepat daripada semestinya. Awalnya Februari tahun depan, tapi sekarang ada yang mengusulkan pada 15 Desember ini. Sebagai dampaknya, pasar akan makin membesar. Dalam menghadapi itu, para pemasar harus fokus dan kembali pada core competency masing-masing.

Ketiga, adanya pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden 2009 yang membuat adanya redistribution of wealth.Para politisi akan mengalirkan dananya ke grass root yang membuat domestic market akan jadi membesar.

Kondisi pasar yang seperti itu menuntut para pemasar untuk melakuan switching dari Legacy Marketing, ke New Wave Marketing.

"New Wave Marketing rnerupakan strategi dan praktek pemasaran yang dilakukan secara online maupun offline yang mengedepankan pendekatan low budget high impact," imbuhnya.

Menurutnya, New Wave Marketing menuntut pemasar melakukan engagement dengan pelanggan secara horisontal, eksperiensial, dan komunal.

Dalam New Wave Marketing, konsep Nine Core Element yang selama ini digunakan MarkPlus akan mengalami pengembangan menjadi The 12 Cs, New Wave Marketing, yang terdiri dari communitization, confirming, clarifying; coding, crowd-combo (co-creation, currency, communal activation conversation), commercialization, character, caring dan collaboration.

Sabtu, 06 Desember 2008

Strategi Periklanan Pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia



Strategi Periklanan Pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia
Author : M. Suyanto
Publisher : ANDI
Page : (xii+266) hal.

Resensi
SINERGI PERIKLANAN Banyak perusahaan top dunia yang menggunakan e-commerce sebagai senjata untuk bersaing. Dengan e-commerce, mereka memadukan periklanan tradisional dengan periklanan online sehingga diperoleh sinergi periklanan. Sinergi ini berhasil meningkatkan secara nyata efektivitas kampanye periklanan secara keseluruhan. Tidak saja meningkatkan citra perusahaan tetapi juga meningkatkan volume penjualan. Dell merupakan salah satu contoh perusahaan komputer yang merasakan manfaat dari penggunaan e-commerce. Dengannya, Dell dapat menjual komputer pada harga di bawah pesaing. Meski sempat menderita kerugian 65 juta dolar, namun Dell berhasil merekayasa ulang bisnisnya. Pada tahun 1999, mereka berhasil menjual 1,7 juta dolar per hari lewat situsnya. Saham mereka naik 2.000 persen dalam dua tahun dan Dell pun menjadi penjual PC terbesar di dunia. Buku ini mengungkap kesuksesan berbagai perusahaan top dunia yang menerapkan strategi e-commerce.