Minggu, 29 Maret 2009

Iklan Ponds Kekuatan Cinta

Ahirnya setelah menunggu beberapa saat iklan ponds seri kekuatan cinta hari ini tayang. Pihak Unilever dan agency iklan yang menangani kayaknya tidak mau setengah-setengah dalam iklan ini. Lihat saja iklan satu halaman penuh di harian kompas hari ini yang memberitahukan bahwa seri terakhir tayang hari ini.

Seperti yang saya tulis sebelumnya iklan ini memang memenuhi unsur word of mouth dimana efek dari cerita mulut kemulut ditambah rasa penasaran yang ahirnya membuat orang mau menunggu kapan iklan ini tayang. Hasilnya di beberapa blog saya lihat memang iklan ini diperbincangkan.

Pada ahirnya differensiasi produk yang dikomunikasikan dengan iklan yang berbeda mampu keluar dari kerumunan iklan. Apalagi hari -hari ini iklan televisi, radio dan koran penuh dengan iklan kampanye.

Samsul sang Fotografer

sekitar pertengahan 2006 silam di suatu sore saya di beritahu staf saya ada fotografer sebuah media ingin bertemu. saya agak kaget karena melihat nama medianya saya belum pernah dengar. singkat cerita dia mengenalkan diri samsul fotografer koran pendidikan di malang. maksud dan tujuannya pinjam baju dan model untuk pemotretan korannya untuk edisi mingguan. yah waktu itu kan awal-awal saya punya agency modelnya juga belum banyak tapi kalo baju kasula sih tinggal pilih aja.

ahirnya sejak itu saya akrab dengan samsul. beberapa kali sesi pemotretan menggunakan model saya atau model agency lain. juga beberapa event fashion saya selalu mengajak samsul untuk memotret acara tersebut.

secara pribadi saya suka dengan cara kerja samsul, semangat untuk bekerja apalagi kalo dapat model yang cepat memahami angle arahannya. mood fotonya langsung bekerja dan hasilnya memuaskan.

ahir tahun 2007 saya sempat kehilangan kontak karena dia pindah ke probolinggo. yah alasan perbaikan kehidupan menjadi hal yang utama. sampai ahir 2008 saya benar-benar kehilangan kontak, cuma setahu saya dia membuat studio foto. wah senang sekali saya mendengarnya karena itulah cita-cita dia sejak lama.

tadi malam saya bertemu samsul lagi setelah sekian lama. dan saya surorise karena penampilannya lebih terawat bukan seperti fotografer media lagi, dan sekarang sudah mengerjakan proyek pemotretan pre wedding dengan harga yang mahal (untuk ukuran saya).
seneng saya lihat perubahan kawan satu ini. ispirasinya belajar mengejar keinginan emang harus ya kalo mau sukses. gigih dan fokus pada tujuan utama. soal rezeki Allah sudah atur untuk kita

Senin, 23 Maret 2009

Tips Merek

Jangan mengiklankan merek anda. Hidupkanlah. - Philip Kotler.

Selasa, 10 Maret 2009

Bukan Sembarang STMJ

Hari minggu kemarin saya diminta menjadi juri lomba fashion di SMA 2 Nganjuk. Acaranya berjudul STMJ (Smada Teens Modelling Javanese) wah keren ya temanya. Saya sangat senang karena iklim dunia modelling dengan plus minusnya juga berkembang di daerah-daerah seperti nganjuk misalnya.

Khusus untuk ajang smada nganjuk saya acungi jempol. ada beberapa alasan pertama, pilihan tema mengangkat tema batik bagus untuk generasi muda agar lebih mencintai produk anak bangsa apalagi dalam situasi krisis ekonomi seperti saat ini. pilihan untuk membeli dan meamakai produk dalam negeri sudah pas.
kedua, tim kerja yang kompak. beberapa kali saya lihat pensi di berbagai kota baru kali ini saya lihat pensi yang kompak. kepala sekolah, guru dan panitia berada di lokasi acara sampai selesai. Walapun hujan angin yang menyebabkan tenda juri dan penonton jebol, panggung kebanjiran panitia siswa putra dan putri gotong royong menimba air untuk di alirkan ke parit depan sekolah. wah salut banget saya melihatnya.

satu catatan saya ada baiknya tahun depan tema batik tetap dipertahankan dengan menagmbil tema lebih santai misal batik untuk sehari-hari atau untuk anak sekolah. jadi kesannya tidak harus glamour dan make upnya juga tidak mengakibatkan peserta yang smp dan sma kelihatan lebih dewasa dari usianya. lebih baik mengambil tema casual dengan make up casual sehingga inner beauty nya bisa lebih nampak.

salut dan trims untuk dea yang sudah repot-repot mengundang saya. saya tunggu kiriman fotonya agar bisa ditampilkan di blog ini

Jumat, 06 Maret 2009

Melampaui Samudera Biru



Melampaui Samudra Biru

Prinsip bisnis yang mana pun adalah meraih profit sebesar-besarnya. Untuk itulah dikembangkan segala inovasi, mulai dari inovasi produk, inovasi pemasaran dan inovasi harga, agar produk yang dijual kompetitif dan bisa mengalahkan pesaing.
Benarkah sumber profit besar itu adalah hal-hal seperti yang disebutkan di atas? Bisa ya dan juga bisa tidak. Milind M Lele PhD, melalui bukunya Giga Profit (Hak Cipta Terjemahan Bahasa Indonesia dipegang Daras Books), menegaskan bahwa profit terbesar akan diperoleh oleh perusahaan jika perusahaan yang bersangkutan bisa menciptakan monopoli yang alamiah dan legal.
Menurut Milind, dengan Monopoly Rules, memungkinkan setiap bisnis—baik skala mikro maupun raksasa---mendominasi dan menjadi yang terbaik di industrinya. Dengan menjalankan Monopoly Rules, kata Milind, Anda bisa menciptakan monopoli situasional yang alamiah dan legal, meraih giga profit sementara pesaing menurunkan marjin, menciptakan kesempatan dari apa yang diabaikan para pesaing, membentuk “country club” guna menjaga tingkat profit dan lain-lain. Bisa jadi orang akan alergi dan berang ketika mendengar kata monopoli, tetapi di buku ini justru Milind mengajarkan kepada para pengusaha untuk menciptakan monopoli. Karena sebenarnya, banyak praktek monopoli yang terjadi dalam bisnis. Dan hal ini boleh-boleh saja, asal alamiah dan legal.
Di tempat hiburan malam Anda mungkin harus merogoh kocek belasan ribu, hanya untuk mendapatkan sebotol air mineral, yang di luar harganya paling mahal Rp2.000. Berapa pun harganya, Anda hanya diberi dua pilihan: membeli atau tidak. Karena Anda tidak diperbolehkan membawa minuman mineral dari luar.Di tempat-tempat wisata tertentu juga melarang pengunjung membawa makanan dan minuman dari luar. Artinya, pengunjung yang ingin makan dan minum harus membeli di dalam lokasi wisata, yang harganya berlipat-lipat dibandingkan makanan dan minuman di luar lokasi wisata tersebut. Apakah ini bukan monopoli?Milind mengajarkan bagaimana menciptakan monopoli yang alamiah dan legal sehingga para pengusaha mendapatkan profit yang berlipat-lipat. Bagaimana kiatnya? Milind akan menuntun secara bertahap disertai contoh-contoh dari perusahaan-perusahaan top dunia. Jika Anda memang ingin mendapat laba yang ukurannya giga, pertama-tama bacalah buku ini! (Sukatna Panca M)

Selasa, 03 Maret 2009

CRM Concepts and Tools



Customer Relationship Management – Concepts and Tools
Author : Francis Buttle
Publisher: Bayumedia
Page: 432
Price: 82500
Resensi
Manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM) sekarang bukan lagi “kemewahan” yang dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar terkemuka. Dewasa ini CRM sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi semua perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan literatur di bidang CRM yang sangat mendesak. Kebanyakan buku tentang CRM yang beredar diterbitkan oleh vendor perangkat lunak CRM, para konsultan CRM, atau setidaknya lebih bertujuan untuk menyuarakan kepentingan mereka. Buku ini tidak demikian, tetapi sebuah buku yang mengupas permasalahan CRM secara netral dan independen menurut sudut pandang akademis dan ditulis semata-mata sebagai sumber belajar.

Lihat Pesannya

tanggal 27 februari kemarin saya menghadiri pembukaan pameran foto peter sanders seorang fotografer muslim kawakan dari inggris. Pameran yang menampilkan foto-foto bernuansa islam yang ada di inggris ini cukup menarik.

melihat pameran foto memang mengasyikkan, karena kita belajar untuk melihat pesan yang ada dalam gambar baik yang tersurat maupun tersirat. maka tidak berlebihan jika tema pameran foto ini adalah islam dari balik lensa. tidak jarang sesuatu yang tersirat itu lebih memiliki arti dan pelaung dibanding dengan sesuatu yang tersurat.

bagi seorang marketer melihat sesuatu yang tersirat merupakan satu peluang besar karena konsumen kadang menginginkan sesuatu akan tetapi tidak mau mengungkapkan. padahal jika diungkapkan hal tersebut merupakan peluang.

contoh sederhana, dulu orang melihat handphone hanya untuk menelepon atau sms, padahal semakin lama HP menjadi teman setia setiap orang, menjadi sesuatu yang pribadi. sebagai sesuatu yang bersifat pribadi maka konsumen menginginkan jika HP bisa menyimpan sesuatu yang lain selain nomor telepon pribadi. maka tidak heran ketika produsen menambah fitur kamera Hp yang berkamera laris sekali.

contoh lain juga banyak terjadi, misalnya pada produk sepeda motor matic dimana harapan kaum wanita dapat dipenuhi dan kekuatiran akan celaka bisa diminimlakan sehingga produk matic laku dipasaran.

ada satu kalimat dalam pameran peter sanders yang membuat saya tersenyum yaitu " ada banyak alasan untuk membenci tapi tidak cukup alsan untuk terus mencintai" wah bagus sekali untuk para pemasar. ada seribu satu alasan untuk mencela suatu produk tapi tidak cukup seribu alasan juga untuk terus berinovasi mengembangkan produk. buka begitu?