Kamis, 26 November 2009
DBL mengelola potensi lokal rasa global
Dalam beberapa tulisan memang disebutkan masa depan koran cetak yang makin tergilas media online dan hal itu di jawab oleh JawaPos dengan membidik segmen anak muda. Di sini sisi cerdiknya. Pertama, anak muda merupakan julah yang besar dan malas membaca koran. Kedua, jika mereka di edukasi sejak dini maka dapat menjadi pelanggan loyal hingga tua. Hebat kan!!
Dengan menjadikan basket sebagai salah satu media juga merupakan langkah cerdik karena olahraga ini selain memiliki penggemar juga memiliki gengsi sehingga pas untuk anak muda. Salah satu kunci greng nya DBL karena pengelolaan dan penyajiannya bercitarasa global dengan menggandeng NBA dan asosiasi basket filipina.
Senin, 16 November 2009
JUVI
Dari sisi bisnis potensi majalah musik masih cukup besar karena segman anak muda di malang dan sekitarnya cukup besar. Potensi ini bisa digali dengan strategi harga yang tidak terlalu mahal dan konten yang apik dapat menjadi senjata ampuh untuk eksistensi majalah ini.
Tentu saja promosi melalui jalur ATL masih perlu dilakukan mengingat konsumen di malang harus tetap di edukasi untuk eksistensinya
Kamis, 15 Oktober 2009
Marketing for Everyone
Marketing for Everyone
Penulis: Istijanto Oei
Tebal: 216 halaman
Harga Rp 35.000
Kesuksesan seseorang dipengaruhi bagaimana dia menjalankan marketing. Setiap orang membutuhkan marketing: salesman agar sukses menjual, pengusaha agar laris, karyawan agar berkarier cemerlang, selebriti agar terkenal, politisi supaya dipilih rakyat, termasuk diri Anda supaya sukses!
Buku Marketing for Everyone ini hadir supaya setiap orang dapat menerapkan marketing dengan sukses. Keistimewaan buku ini terletak pada konsep marketing terbaru, aplikatif, dan mudah dipahami: Formula Terbaru 3P6M5B yang merupakan inti marketing saat ini. 3P menunjukkan aktor utama marketing yaitu Pelanggan, Pesaing, dan Perusahaan. Sedangkan 6M mengindikasi jumlah sasaran marketing, dan 5B merupakan tindakan utama marketing.
Aplikasi formula ini dilengkapi model studi kasus berbagai produk dan merek yang ditayangkan media elektronik. Setiap kasus dianalisis sehingga pembaca dapat memahami dan menjalankan marketing dengan sukses. Untuk itu, siapa pun diri Anda–manajer, salesman, karyawan, pebisnis, UKM, selebriti, politisi, atau negarawan–segera baca buku ini dari awal sampai akhir dan bersiaplah menjadi marketing superstar!
Minggu, 11 Oktober 2009
Toni Jacks Indonesia
Bagi dunia bisnis hadirnya TJI menambah peta persaingan dan peluang. Dengan slogan Better Than That One, TJI hadir dengan harapan bisa lebih baik dari mc donald karena sang pemilik ibaratnya sudah tahu betul isi dapur mc donald. Pertanyaan uniknya bisakah mampu menggeser pelanggan mc donald ke TJI dengan mudah. Jika hanya melihat hari pertama sudah ramai tentu kurang bijak karena bisa saja pelanggan belum tahu dan kadung sudah sampai sana.
Tentu saja TJi harus mampu menujukkan "different" yang di kampayekan dalam slogan "lebih baik" itu dalam hal nyata. Dalam beberapa milis disebutkan bahwa TJI terkesan emosional dan masih menjadi pengikut mc d tentu hal yang harus dijawab.
Jadi kita tunggu saja apa strategi marketing dari TJI dan inovasi produk TJI. Ngomong-ngomong anda sudah ke TJI di surabaya? jangan lupa ajak saya ya?
Celah Sempit Di Tengah Gempa
Terlepas dari kondisi duka yang ada, terdapat hal menarik yang bisa kita bahas. Waktu hari pertama terjadio bencana dimana infrastruktur komunikasi banyak yang terputus maka informasi dari televisi menjadi panduan utama. Nah waktu itu kebutuhan untuk menghubungi kerabat melalui telepon menjadi menu utama. Ketika salah satu TV menayangkan bahwa komunikasi telepon yang masih bisa hanya flexy dan XL ditangkap dengan cerdik oleh XL.
Segera setelah itu muncul iklan XL yang menyatakan bahwa XL merupakan operator seluler yang masih bisa dan XL memberikan nomor perdana cuma-cuma sekian ribu di jakarta untuk mereka yang akan menghubungi kerabat. Tidak lupa XL juga memberikan sms gratis.
Cerdik bukan? walaupun tidak ada data resmi berapa kenaikan pengguna XL waktu itu tapi saya yakin cara respon XL yang cepat bagus untuk mengkomunikasikan produknya. terbukti hari-hari berikutnya telkomsel sebagai leader market juga membuat iklan yang sama dengan menjelaskan bahwa sekian BTS nya telah aktif.
Pelajaran berharga dari kejadian ini adalah peluang bisa saja datang pada saat yang sempit dan harus ada kecepatan untuk merespon. Orang bijak adalah orang yang dapat memanfaatkan kesempatan dan dalam kasus gempa padang XL secara cerdik dapat memanfaatkan hal itu.
Rabu, 23 September 2009
Iklan berseri, di nanti dan unik
masih ingat iklan berserinya indosat kan? juga iklan berserinya ponds? di bebragai milis diskusi iklan-iklan tersebut mampu menarik perhatian.
kembali ke telkomsel ketika menawarkan produk yang beragam dengan *123# maka konsep iklan berseri dapat emudahkan dicerna oleh pemirsa karena belum tentu pengguna akan menggunakan semua layanan yang tersedia dan banyaknya layananan juga akan percuma ketika tidak mamapu terkomunikasikan dengan baik.
Mudik dan Program Loyalitas Pelanggan
Mulai dari operaot seluler yang menawarkan bebragai layanan informasi dan tenda mudik hingga penjuala motor dan mobil yang melayanai servis serta penjualan suku cadang.
Mudik merupakan media yang cukup ampuh untuk mengetahui dan mendapatkan informasi dari pelanggan. ambil contoh pengguna sepeda motor misalnya, dengan adanya tenda mudik dari merek motor tertentu maka produsen dapat mengethaui kualitas dari motor, profil perlanggan hingga harapan pelanggan yang kemudian dapat dijadikan strategi pasca lebaran. begitu juga untuk bisnis yang lain.
selamat mudik dan menyususn strategi
Jumat, 04 September 2009
MIC perlu promo ga sih...?
secara pasti saya tidak tahu jumlah band yang terdaftar dan masih eksis tapi jumlahnya tentu banyak. Jumlah event yang dibuat dan diikuti juga sudah berderet-deret, akan tetapi secara pribadi ada yang mengganjal di hati saya.
pertama sebagai komunitas MIC tidak hanya butuh loyalitas anggotanya yang mayoritas tentu saja pemain musik, minus golongan seperti saya yang hanya hobi menonton. akan tetapi juga butuh loyalitas dan dukungan penonton. kan percuma kalo band tidak punya penggemar dan penonton lalu siapa yang akan menikmati hasil karya mereka?
nah disisi inilah perlu kiranya MIC selalu mau berpromosi kepada anak muda secara umum agar mereka juga memiliki loyalitas terhadap MIC.
caranya? pasti anak-anak MIC udah tahu he he he
Senin, 31 Agustus 2009
Midnite Sale Why Not
MIDNITE sale alias belanja tengah malam. kalau dijakarta atau surabaya mungkin ini bukan hal baru tapi dimalang boleh juga tuh.
sebagai peritel yang sudah lebih dari 10 tahun malang melintang dimalang tentu saja menjadi PR bagi ramayana melihat serbuah dari peritel lain seperti hipermat dan centerpoint yang agresif dan mampu menjadi ikon baru bagi warga malang.
dengan bekal bahwa ramayana hadir lebih dahulu sebenarnya ramayana masih punya pelanggan tinggal mengingatkan saja benak konsumen agar mereka tidak lupa, karena salah satu sifat konsumen indonesia adalah mudah lupa.
apakah program ini akan berhasil? kita lihat saja
Sabtu, 06 Juni 2009
Think ASEAN! Rethinking Marketing toward ASEAN Community 2015 | |||
Author | : | Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Hooi Den Huan | |
Publisher | : | McGraw Hill | |
Page | : | 192 | |
Price | : | 215000 | |
| | | |
Resensi | | | |
| |||
Bagi Anda yang berasal dari perusahaan lokal di wilayah ASEAN, buku ini mengajak Anda menangkap kesempatan yang sangat besar di dalamnya. Pasar ASEAN adalah pasar yang sangat layak dipertimbangkan dan dijajaki. Memang, China dan India adalah pasar yang amat menjanjikan karena biaya produksi di sana sangat murah dan jumlah populasinya sangat besar. Kendati demikian, kedua pasar itu terlalu kompetitif. Sementara itu, pasar ASEAN dapat menawarkan potensi yang bisa menjadi alternatif bagi Anda. |
Senin, 06 April 2009
Semoga tenang di sisi Nya
Sampai lulus pun saya tidak akrab dan cukup lama kehilangan kabar, hanya dari beebrapa teman saya tau kabar dia. Yang saya paham dia orangnya tidak terlalu rewel dan pendiam. Kalo ada momen pemilwa dan kebetulan saya punya calon dia juga oke aja saya suruh pilih calon yang saya dukung.
Ahir tahun lalu saya sempat bertemu di travel yang mau ke kediri dia menjemput istrinya. Sekedar basa-basi dan menanyakan kabar masing-masing.
Hari minggu kemarin saya terkejut ketika mendapat sms dari teman yang ada di jambi bahwa dia telah meninggal. Penyakit ginjal katanya. Cukup lama saya kontak teman-teman yang lain untuk memastikannya dan saya sedih sekali ketika kabar itu benar. Oka Brahmana seorang teman generasi fia niaga ub 97 telah mendahului di panggil Gusti Allah. Maaf sekali saya tidak bisa hadir disaat-saat terakhir. Kebodohan saya waktu bertemu tidak tanya alamat. Semoga Allah menerima semua amalmu dan memaafkan semua khilafmu. Amin...
Sabtu, 04 April 2009
Bersatu Kita Bisa
Tentu anda semua sudah lihat iklan teh botol sosro, tolak angin dan kacang dua kelinci. Agak keluar pakem mungkin itu yang ada di benak kita, karena jika penjualan bundling biasanya dalam satu garis bisnis misal produesn handphone dengan operator seluler. Tapi ini berbeda produk, cuma semua dikonsumsi dalam satu rumah. Saya yakin dalam satu rumah biasanya 3 produk ini tersedia.
Kreatif juga promo iklan ini karena dengan brand yang suah kuat dan memiliki pelanggan masng-masing maka tidak mungkinakan memperkuat pasar masing-masing. Bukan tidak mungkin seseorang yang selama ini mengkonsumsi teh botol sosro akan menambah kacang dua kelinci atau jika masuk angin maka dia akan berperilaku seperti orang pintar minum tolak angin.
tentu saja dari sisi biaya akan lebih hemat dan dari pasar juga akan slaing memperkuat. kreatif bukan?
Rabu, 01 April 2009
Tribes
Tribes: Andalah Pemimpin yang Kami Cari | |||
Author | : | Seth Godin | |
Publisher | : | Publishing One | |
Page | : | 160 | |
Price | : | 45000 | |
| | | |
Resensi | | | |
| |||
Tribes merupakan buku terbaru Seth Godin, penulis international bestseller asal Amerika. Karyanya yang lain adalah The Dip, Permission Marketing, Purple Cow, dan Meatball. Ia tercatat sebagai pendiri dan CEO Squidoo.com, sebuah blog bisnis terkemuka di dunia. Buku ini berisi ajakan untuk “mengubah dunia” yang ditulis secara cerdas dan menyenangkan. Untuk mempertajam gagasannya, Godin memakai sejumlah contoh dan cerita pendek yang sangat menarik. Tribe didefinisikan sebagai sekelompok manusia, baik besar ataupun kecil, yang saling berhubungan satu dengan lainnya, terhubung dengan seorang pemimpin, dan terhubung pada sebuah gagasan. |
Minggu, 29 Maret 2009
Iklan Ponds Kekuatan Cinta
Seperti yang saya tulis sebelumnya iklan ini memang memenuhi unsur word of mouth dimana efek dari cerita mulut kemulut ditambah rasa penasaran yang ahirnya membuat orang mau menunggu kapan iklan ini tayang. Hasilnya di beberapa blog saya lihat memang iklan ini diperbincangkan.
Pada ahirnya differensiasi produk yang dikomunikasikan dengan iklan yang berbeda mampu keluar dari kerumunan iklan. Apalagi hari -hari ini iklan televisi, radio dan koran penuh dengan iklan kampanye.
Samsul sang Fotografer
ahirnya sejak itu saya akrab dengan samsul. beberapa kali sesi pemotretan menggunakan model saya atau model agency lain. juga beberapa event fashion saya selalu mengajak samsul untuk memotret acara tersebut.
secara pribadi saya suka dengan cara kerja samsul, semangat untuk bekerja apalagi kalo dapat model yang cepat memahami angle arahannya. mood fotonya langsung bekerja dan hasilnya memuaskan.
ahir tahun 2007 saya sempat kehilangan kontak karena dia pindah ke probolinggo. yah alasan perbaikan kehidupan menjadi hal yang utama. sampai ahir 2008 saya benar-benar kehilangan kontak, cuma setahu saya dia membuat studio foto. wah senang sekali saya mendengarnya karena itulah cita-cita dia sejak lama.
tadi malam saya bertemu samsul lagi setelah sekian lama. dan saya surorise karena penampilannya lebih terawat bukan seperti fotografer media lagi, dan sekarang sudah mengerjakan proyek pemotretan pre wedding dengan harga yang mahal (untuk ukuran saya).
seneng saya lihat perubahan kawan satu ini. ispirasinya belajar mengejar keinginan emang harus ya kalo mau sukses. gigih dan fokus pada tujuan utama. soal rezeki Allah sudah atur untuk kita
Senin, 23 Maret 2009
Selasa, 10 Maret 2009
Bukan Sembarang STMJ
Khusus untuk ajang smada nganjuk saya acungi jempol. ada beberapa alasan pertama, pilihan tema mengangkat tema batik bagus untuk generasi muda agar lebih mencintai produk anak bangsa apalagi dalam situasi krisis ekonomi seperti saat ini. pilihan untuk membeli dan meamakai produk dalam negeri sudah pas.
kedua, tim kerja yang kompak. beberapa kali saya lihat pensi di berbagai kota baru kali ini saya lihat pensi yang kompak. kepala sekolah, guru dan panitia berada di lokasi acara sampai selesai. Walapun hujan angin yang menyebabkan tenda juri dan penonton jebol, panggung kebanjiran panitia siswa putra dan putri gotong royong menimba air untuk di alirkan ke parit depan sekolah. wah salut banget saya melihatnya.
satu catatan saya ada baiknya tahun depan tema batik tetap dipertahankan dengan menagmbil tema lebih santai misal batik untuk sehari-hari atau untuk anak sekolah. jadi kesannya tidak harus glamour dan make upnya juga tidak mengakibatkan peserta yang smp dan sma kelihatan lebih dewasa dari usianya. lebih baik mengambil tema casual dengan make up casual sehingga inner beauty nya bisa lebih nampak.
salut dan trims untuk dea yang sudah repot-repot mengundang saya. saya tunggu kiriman fotonya agar bisa ditampilkan di blog ini
Jumat, 06 Maret 2009
Melampaui Samudera Biru
Melampaui Samudra Biru
Prinsip bisnis yang mana pun adalah meraih profit sebesar-besarnya. Untuk itulah dikembangkan segala inovasi, mulai dari inovasi produk, inovasi pemasaran dan inovasi harga, agar produk yang dijual kompetitif dan bisa mengalahkan pesaing.
Benarkah sumber profit besar itu adalah hal-hal seperti yang disebutkan di atas? Bisa ya dan juga bisa tidak. Milind M Lele PhD, melalui bukunya Giga Profit (Hak Cipta Terjemahan Bahasa Indonesia dipegang Daras Books), menegaskan bahwa profit terbesar akan diperoleh oleh perusahaan jika perusahaan yang bersangkutan bisa menciptakan monopoli yang alamiah dan legal.
Menurut Milind, dengan Monopoly Rules, memungkinkan setiap bisnis—baik skala mikro maupun raksasa---mendominasi dan menjadi yang terbaik di industrinya. Dengan menjalankan Monopoly Rules, kata Milind, Anda bisa menciptakan monopoli situasional yang alamiah dan legal, meraih giga profit sementara pesaing menurunkan marjin, menciptakan kesempatan dari apa yang diabaikan para pesaing, membentuk “country club” guna menjaga tingkat profit dan lain-lain. Bisa jadi orang akan alergi dan berang ketika mendengar kata monopoli, tetapi di buku ini justru Milind mengajarkan kepada para pengusaha untuk menciptakan monopoli. Karena sebenarnya, banyak praktek monopoli yang terjadi dalam bisnis. Dan hal ini boleh-boleh saja, asal alamiah dan legal.
Di tempat hiburan malam Anda mungkin harus merogoh kocek belasan ribu, hanya untuk mendapatkan sebotol air mineral, yang di luar harganya paling mahal Rp2.000. Berapa pun harganya, Anda hanya diberi dua pilihan: membeli atau tidak. Karena Anda tidak diperbolehkan membawa minuman mineral dari luar.Di tempat-tempat wisata tertentu juga melarang pengunjung membawa makanan dan minuman dari luar. Artinya, pengunjung yang ingin makan dan minum harus membeli di dalam lokasi wisata, yang harganya berlipat-lipat dibandingkan makanan dan minuman di luar lokasi wisata tersebut. Apakah ini bukan monopoli?Milind mengajarkan bagaimana menciptakan monopoli yang alamiah dan legal sehingga para pengusaha mendapatkan profit yang berlipat-lipat. Bagaimana kiatnya? Milind akan menuntun secara bertahap disertai contoh-contoh dari perusahaan-perusahaan top dunia. Jika Anda memang ingin mendapat laba yang ukurannya giga, pertama-tama bacalah buku ini! (Sukatna Panca M)
Selasa, 03 Maret 2009
CRM Concepts and Tools
Customer Relationship Management – Concepts and Tools
Author : Francis Buttle
Publisher: Bayumedia
Page: 432
Price: 82500
Resensi
Manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM) sekarang bukan lagi “kemewahan” yang dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar terkemuka. Dewasa ini CRM sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi semua perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan literatur di bidang CRM yang sangat mendesak. Kebanyakan buku tentang CRM yang beredar diterbitkan oleh vendor perangkat lunak CRM, para konsultan CRM, atau setidaknya lebih bertujuan untuk menyuarakan kepentingan mereka. Buku ini tidak demikian, tetapi sebuah buku yang mengupas permasalahan CRM secara netral dan independen menurut sudut pandang akademis dan ditulis semata-mata sebagai sumber belajar.
Lihat Pesannya
melihat pameran foto memang mengasyikkan, karena kita belajar untuk melihat pesan yang ada dalam gambar baik yang tersurat maupun tersirat. maka tidak berlebihan jika tema pameran foto ini adalah islam dari balik lensa. tidak jarang sesuatu yang tersirat itu lebih memiliki arti dan pelaung dibanding dengan sesuatu yang tersurat.
bagi seorang marketer melihat sesuatu yang tersirat merupakan satu peluang besar karena konsumen kadang menginginkan sesuatu akan tetapi tidak mau mengungkapkan. padahal jika diungkapkan hal tersebut merupakan peluang.
contoh sederhana, dulu orang melihat handphone hanya untuk menelepon atau sms, padahal semakin lama HP menjadi teman setia setiap orang, menjadi sesuatu yang pribadi. sebagai sesuatu yang bersifat pribadi maka konsumen menginginkan jika HP bisa menyimpan sesuatu yang lain selain nomor telepon pribadi. maka tidak heran ketika produsen menambah fitur kamera Hp yang berkamera laris sekali.
contoh lain juga banyak terjadi, misalnya pada produk sepeda motor matic dimana harapan kaum wanita dapat dipenuhi dan kekuatiran akan celaka bisa diminimlakan sehingga produk matic laku dipasaran.
ada satu kalimat dalam pameran peter sanders yang membuat saya tersenyum yaitu " ada banyak alasan untuk membenci tapi tidak cukup alsan untuk terus mencintai" wah bagus sekali untuk para pemasar. ada seribu satu alasan untuk mencela suatu produk tapi tidak cukup seribu alasan juga untuk terus berinovasi mengembangkan produk. buka begitu?
Rabu, 18 Februari 2009
Anti Marketing, Ponds Flawles Case
Senin, 09 Februari 2009
Blog dan Fungsi Media Relation
Bagi saya hal ini cukup aneh, betapa tidak media dan sumber berita merupakan dua hal yang saling membutuhkan. Sumber berita memiliki kekuatan berita atau info yang dibutuhkan oleh media atau berita yang ditunggu oleh banyak orang. Sedangkan media jelas membutuhkan berita tiap hari bahkan tiap saat sebagai konten dari media tersebut.
tetapi memang sampai hari ini masih sering saya melihat orang kesulitan untuk berhubungan dengan media, bingung untuk menentukan apakah berita yang dia miliki menarik bagi media dan yang celaka ada yang masih bingung apakah harus membayar agar bisa berhubungan dengan media. Disisi lain tidak sedkiti pula wartawan yang kesulitan mencari sumber berita karena banyak pula pihak yang cenderung tertutup dan tidak terbuka/takut dengan media.
Di jaman teknologi yang kata Hermawan Kartajaya masuk era 2.0 dimana batas antara produsen dan konsumen sejajar sebenarnya hal ini bisa di minimalisir. Kalo sebuah informasi atau berita memang memiliki kadar berita yang hangat dan menarik kenapa tidak layak muat? Dan di era teknologi ini sebuah liputan tidak lagi harus sebuah acara di datangi wartawan secara fisik.
Sebuah blog sebetulnya dapat digunakan. Saya beberapa kali mengirim berita ke media melalui email dan waratawan dapat menanyakan hal yang masih kurang juga via email. Nah ada baiknya jika anda mahasiswa atau memang bekerja di bagian humas memiliki blog tentang acara atau pekerjaan anda. Sediakan satu label khusus untuk teman-teman wartawan misal program baru perusahaan, realisasi penjualan atau program csr. Sehingga anda cukup memberitahukan teman-teman media bahwa berita perusahaan bisa di ambil di blog dan terbuka untuk semua media. Jika masih kurang bisa konfirmasi melalui email atau bertemu langsung.
Blog dapat menjadi media perantara untuk berkomunikasi dengan media sehingga tidak perlu lagi kita bersusah payah membuat jumpa pers...kayak artis aja.
Minggu, 08 Februari 2009
Promosi Perlu Sosialisasi Perlu
Jumat, 06 Februari 2009
Create your Selling
Momen hari valentine terlepas dari kontroversinya rupanya menjadi bidikan hampir semua sektor bisnis. Matos sebagai satu ikon belanja menggelar jumpa artis marshanda dan aura kasih, ada lomba fashion tema valentine dan foto pasangan. Amsterdam resto juga menggelar hal yang tidak jauh berbeda begitu juga resto dan kafe lainnya.
Tentu hal ini menarik untuk dibahas. Menggunakan momen tertentu untuk meningkatkan penjualan tentu bukan hal baru dalam dunia pemasaran. Momen lebaran, natal, liburan sekolah adalah masa menggelar diskon bagi para pelaku ritel. Namun agak beda dengan valentine yang nuansa personalnya lebih kental. Hingga cukup unik jika yamaha menggelar lomba foto pasangan dengan menggunakan yamaha mio sebagai salah satu syaratnya. Kegiatan ini lebih krearif karena melibatkan pengguna atau konsumen uantuk lebih ekspresif dalam menggunakan produk. Ujung-ujungnya loyalitas dan pembelian baru dapat dicapai bukan?
Tinggal kita lihat saja hasilnya. Anda tentu boleh punya pendapat
Kamis, 05 Februari 2009
Membentuk Komunitas Pelanggan
Isi acara pengajian ini sebenarnya sama saja dengan pengajian pada umumnya malah menurut saya terkesan seperti seminar komunitas manajemen dimana ada hiburan dan presentasi produk dari sponsor atau mitra kerja BMT.
Dari kacamata marketing sebenarnya program ini bagus sebagai cara untuk menjaga pelanggan dengan membentuk komunitas tersendiri. Karena BMT berkonsep syariah tidak heran media pengajian dipakai untuk membentuk loyalitas.
Namun ada beberapa catatan yang perlu saya tulis karena kecenderungan perusahaan membentuk komunitas dengan maksud yang baik tapi terkadang melupakan beberapa hal mendasar. Pertama, nasabah yang beragam karakter dan pendidikan perlu di perhatikan sehingga dalam memilih materi dan konsep pengajian bisa tepat sasaran. Jika saya perhatikan ada gap antara mindset pengajian yang selama ini dipahami oleh nasabah dengan konsep pengajian yang digagas. Konsep pengajian modern dengan tampilan da'i yang betrdasi dan sentuhan teknologi bisa kontraproduktif karena nasabah masih terbiasa dengan konsep pengajian dimana seorang da'i berpenampilan pada umumnya seperti berpeci, baju koko dan sebagainya. Sehingga dalam acara kemarin saya melihat banyak nasabah yang tidak paham terbukti dalam sesi tanya jawab tidak banyak yang bertanya dan yang bertanya pun bertanya dalam koridor fiqih.
Kedua, sebuah komunitas haruslah memiliki nilai lebih dan nilai manfaat yang lebih bagi anggotanya. Dalam hal ini komunitas pengajian ini harus memberi nilai lebih dalam artian isi atau kualitas pengajian bukan menonjolkan kualitas fisik seperti pengajian eklusif karena di hotel dan sebagainya. Kenapa demikian? karena jika kualitas isi bisa lebih ditonjolkan maka nasabah akan dapat merasakan manfaat lain yang didapat karena saya yakin 100% bahwa nasabah yang hadir sudah merupakan para ahli pengajian di lokalnya masing-masing. terbukti beberapa orang yang hadir saya kenal sebagai warga pengajian sejak mahasiswa.
Ketiga, komunitas ini harus bisa mewujudkan sifat sebagai jaringan yang solid yang diikat oleh cita-cita kemakmuran bersama yang terbebas dari riba. Atau dengan kata lain harus bisa mewujudkan jaringan yang solid sesuai dengan cita-cita BMT sebagai produk. Dalam bahasa marketing BMT adalah produk dan nasabah adalah konsumen maka produk tersebut harus dapat mewujudkan cita-cita konsumen atau mewujudkan janji produk yang telah di promosikan.
Nah 3 hal ini yang mungkin perlu di tata ulang agar komunitas yang bagus dapat lebih bermanfaat bagi pengembangan produk.
Jumat, 23 Januari 2009
Cara Terbaru Kelola Minimarket
Buku sederhana ini hadir untuk menambah literatur yang dapat dijadikan referensi bagi pembaca khususnya yang sedang mencari peluang usaha. Sebagian besar pembahasan dalam buku ini ditulis berdasarkan pengalaman, pengamatan dan penglihatan. Sementara sebagiannya lagi hasil kajian dari literature-literatur yang membahas tentang usaha eceran atau ritel yang kini sudah mulai bermunculan.
Adapun ide penulisan ini muncul ketika salah seorang sahabat saya sedang mencari inspirasi untuk mencari peluang usaha. Saya katakan saat itu,”kalau mau usaha jangan yang susah-susah. Yang gampang saja. Apalagi kalu modal kita pas-pasan, contohnya mini market.” Lalu dia menjawab,”wuah, mini market kan modalnya gede!”.
Dari sinilah gagasan tersebut muncul. Betapa besarnyamemang nilai investasi yang harus disediakan untuk membuka mini market waralaba. Saya yakin anda pun tertarik dan berminat untuk membuka usaha mini market. Namunkendala permodalan, minat itu hanya sekedar minat. Untuk mewujudkan semua itumaka buku sederhana ini bisa dijadikan referensi bagi pembaca yang ingin berbisnis mini market dengan modal pas-pasan.Kamis, 22 Januari 2009
Membangun Merek Sekolah
Sudah hampir 3 tahun ini saya selalu menghadiri pagelaran busana tahunan SMKN 7 jurusan tata busana. Untuk tahun ini diadakan pada hari minggu kemarin tanggal 18 Januari 2009 di Mall Olympic Garden. Soal pemilihan lokasi juga patut diacungi jempol karena sebelumnya di lakukan di hotel, dengan di Mall maka akan banyak dilihat banyak orang yang pada ahirnya dapat menarik minat masuk SMK.
Sudah waktunya SMK terutama yang sudah bagus dalam pengelolaan skillnya membangun merek sekolah agar menajdi merek yang kuat di benak konsumen yang dalam hal ini adalah siswa dan dunia usaha. Harus dipahami sejak awal bahwa tugas utama SMK adalah mengahsilkan lulusan yang dapat memuaskan dunia usaha sebagai pengguna.
Strategi fokus pada skill yang benar-benar di kuasai perlu dilakukan sehingga lulusan SMK tidak lagi berkualifikasi nanggung, menguasai banyak hal tapi tidak maksimal. SMK dalam pengelolaan komunikasi harus menggunakan kaidah-kaidah marketing karena mereka juga memiliki produk jasa. Mungkin anda punya pendapat?
Selasa, 06 Januari 2009
Menjual IKon Lama
Minggu, 04 Januari 2009
Bagaimana Menjaga Pelanggan? bag. 1
Untuk menjaga agar penjualan tetap bagus maka strategi menjaga konsumen menjadi penting. Disnilah diuji apakah perusahaan bisa menciptakan loyalitas pelanggan dan menjaga konsumsi pelanggan.
Salah satu cara paling sederhana adalah dengan menggunakan data pelanggan sebagai sumber informasi. Data pelanggan bukan sekedar buku untuk mencatat nama, alamat, no telepon semata melainkan dapat digunakan sebagai informasiawal untuk mengetahui profil pelanggan. Sayangya banyak bagian marketing atau Cs perusahaan yang menganggap jika sudah mencatat pelanggan di buku pelanggan maka pekerjaan sudah selesai. PR nya adalah bagaimana membunyikan data pelanggan menjadi senjata yang ampuh untuk menjaga penjualan tetap bagus. Bagi perusahaan yang belum memulai bisa dimulai darisekarang untuk mendata siapa pelanggan anda. Langkah kecil ini mudah dan bisa membantu.